Pendidikan bukan hanya upaya sadar untuk melahirkan suatu proses pembelajaran yang memiliki tujuan membawa manusia menjadi sosok yang sangat potensial secara intelektual. Melalui proses transfer of knowledge yang kental, tetapi pada dasarnya pendidikan merupakan suatu upaya untuk membentuk masyarakat yang berwatak, beretika, dan berestetika melalui proses transfer of values. Rumusan pengertian pendidikan berdasarkan undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Pendidikan di negara-negara berkembang, termasuk di tanah air Indonesia, merupakan warisan pendidikan yang dibawa dan dikembangkan oleh orang Barat, terutama Belanda, Inggris, Spanyol, dan Portugis. Artinya bukan asli warisan pendidikan milik nenek moyang kita. Pendidikan itu mempunyai fungsi penting yaitu: (1) pemindahan kebudayaan atau pewarisan kebudayaan, (2) fungsi nilai-nilai pengajaran, (3) promosi mobilitas sosial, (4) perolehan atau pemberian ijazah atau sertifikat, (5) pelatihan pekerjaan, (6) peningkatan hubungan sosial, (7) membangun semangat nasionalisme, (8) pemeliharaan atau perawatan bayi. (Simanjuntak, 2014: 23)
Pendidikan menjadi salah satu tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan seharusnya berperan aktif dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bagaimana kita lihat dengan hadirnya berbagai perguruan tinggi baru yang pada dasarnya tujuan utama adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan demi terciptanya manusia-manusia yang cerdas, memiliki moral dan etika yang baik.
Perguruan tinggi merupakan wadah untuk pengembangan ilmu dalam dunia pendidikan, Pada dasarnya pendidikan mampu memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk memberikan wawasan serta menerima hal-hal baru, juga memberikan bagaimana caranya untuk dapat berpikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada individu untuk dapat berpikir secara objektif. Dengan demikian dapat membantu setiap manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan jaman atau tidak.
Pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Pendidikan merupakan suatu proses, melalui proses ini seseorang menyesuaikan diri dengan unsur-unsur pengalamannya yang menjadi kepribadian kehidupan modern, sehingga dalam mempersiapkan diri bagi kehidupan masa dewasa yang berhasil. (Anwar, 2015: 24)
Penerapan atau proses transformasi ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan saat ini cukup memberikan energi yang sangat besar bagi perkembangan dan pembangunan suatu bangsa, sesuai dengan tujuan pemerintah, dengan menempuh dunia pendidikan maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu diwajibkan bagi setiap warga negara untuk mengecap dunia pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini, sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi negeri. Hal ini adalah merupakan cita-cita bangsa yang tertuang dalam undang-undang dasar negara republik Indonesia.
Salah satu upaya untuk pembangunan, pendidikan memberikan suatu dampak perubahan budaya dalam kehidupan masyarakat. Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Salah satu kunci terpenting di dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa terletak pada keinginan suatu bangsa itu untuk memperbaiki mutu kehidupannya. Pertama ialah adanya manusia inovatif di dalam masyarakat. Kedua ialah terdapat peningkatan mutu dari lembaga-lembaga sosial atau social institutions. Manusia inovatif merupakan suatu produk, karena terjadinya peningkatan kemampuan dan keterampilan akibat semakin meningkatnya pendidikan. (Tilaar, 2012: 404).
Kemajuan di bidang Pendidikan turut mempengaruhi budaya dalam masyarakat. Perubahan itu dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, tingkah laku termasuk pada pola hidupnya. Di dalam kehidupan masyarakat akan terlihat dengan jelas masyarakat yang mengalami perubahan dan masyarakat yang tidak mengalami perubahan. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang interaksi sosial.
Masyarakat memiliki nilai-nilai budaya yang cukup banyak dalam proses kehidupannya. Sehingga kemajuan di bidang pendidikan sebagai salah satu proses pembudayaan itu harus dipandang sebagai proses emansipasi dan humanisasi, sesuai dengan konteks tantangan sosio-historis masyarakat. Dengan kata lain, proses pendidikan tersebut harus terkait dengan visi transformasi bangsa. (Tim PGRI, 2014: 33)
Suatu perubahan yang terjadi sekecil apapun mungkin akan berakibat pada struktur kehidupan masyarakat yang lainnya, misalnya pada perubahan gaya berpakaian akan menghasilkan akbibat pada ekonomi masyarakat, karena suatu model yang tren akan senantiasa diikuti masyarakat yang menyenangi model-model pakaian yang terbaru. Sama halnya dampak dari perubahan budaya akan berakibat pada Pendidikan pada khususnya.
Perkembangan dunia pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup memberi pengaruh yang besar terhadap budaya. Penetrasi budaya luar masuk lewat dunia pendidikan yang kuat sehingga membuat tatanan dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari mengalami pergeseran dari yang biasanya. Disadari atau tidak disadari bahwa pengaruh perkembangan dunia pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang pesat saat ini cukup memberikan dampak, baik dari cara berpikir, tingkah laku bahkan mampu mempengaruhi kepercayaan dari masing-masing individu.
Banyak faktor dan elemen-elemen yang mempengaruhi sehingga terjadinya perubahan-perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat, perkembangan teknologi dan peningkatan kesejahteraan merupakan faktor ataupun penyebab terjadinya perubahan. Tanpa disadari saat ini perubahan itupun terjadi karena pengaruh dunia pendidikan. Pada dasarnya pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran, pemberian pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui pikiran, karakter serta kapasitas fisik dengan menggunakan pranata-pranata agar tujuan yang ingin dicapai dapat dipenuhi.
Derasnya arus globalisasi dan dunia pendidikan yang semakin maju menghadirkan krisis kemanusiaan yang begitu mengharu, budaya dalam masyarakat yang semakin memudar tampak pada akhlak mulia, spiritual, moral yang terkoyak-koyak menujurus ke arah negatif, semangat berusaha dan bekerja yang melemah, dan kreatifitas semakin menurun.
Fenomena di atas menggambarkan kesenjangan terjadi. Bagaimana pendidikan mampu memberikan pengaruh yang cukup besar tehadap perubahan-perubahan tersebut, nampaknya sekarang adalah manusia Indonesia mengalami perubahan budaya. Apakah ini akibat dari pendidikan yang belum mampu mengakomodir kebutuhan hidup dalam masyarakat, karena saat ini kapitalisme di dunia pendidikan sangatlah nampak dengan jelas dan sistem yang sangat terlihat pragmatis sehingga pendidikan tidak mampu menciptakan manusia-manusia yang mampu melewati proses kehidupan dengan baik.
Pendidikan harus mampu menghasilkan manusia yang unggul secara intelektual, mantap secara moral serta memiliki komitmen yang tinggi untuk berbagai peran sosial. Ditengah berbagai macam persoalan dan tudingan terhadap dunia pendidikan yang menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia telah gagal menghasilkan kualitas output sebagaimana yang diinginkan. Seperti masih banyaknya pengangguran, kejahatan yang semakin merajalela, korupsi yang masih saja terus terjadi, penegakan hukum yang masih mengisahkan tanda tanya besar dan amburadul sehingga dapat dikatakan bahwa produk dari pendidikan masih sangat jauh dari yang kita inginkan bersama atau gagal.
Carut marut kehidupan berbangsa dan bernegara kita pada hari ini membuat semua bertanya apa dan bagaimana solusi dari permasalahan bangsa ini. Salah satu dari hasil pemikiran dan renungan adalah pandangan bahwa duni pendidikan menjadi salah satu penyebab kondisi ketidakstabilan problem bangsa pada hari ini. Dunia pendidikan diduga gagal melahirkan generasi-generasi penerus yang memiliki jati diri, berkarakter, cerdas secara kognitif, afektif dan psikomotorik, mulia, sikap sopan santun, jujur, memiliki toleransi yang tinggi, berintegritas, mandiri dan demokratis, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pertanyaan kemudian adalah apakah hanya dunia pendidikan saja yang harus dikritisi dan diperbaiki ? jika sistem pendidikan dibenahi, dirancang sistem sebaik-baiknya apakah kemudian akan melahirkan manusia-manusia unggul yang dapat membawa bangsa dan negara menuju kesejahteraan. Tentu saja tidak seperti demikian, karena semua aspek kehidupan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Dengan demikian dunia pendidikan bukan merupakan satu-satunya institusi yang pantas disalahkan sepenuhnya.
Kita menyadari bahwa pendidikan adalah segalanya dalam upaya membangun bangsa ini, akan tetapi sampai pada saat ini masih belum terlihat usaha yang sungguh-sungguh dari pemerintah untuk menjadikan pendidikan sebagai PRIORITAS PEMBANGUNAN. Berbagai kesempatan para pemangku kebijakan menyatakan bahwa pembangunan sektor pendidikan merupakan hal fundamental yang harus dilaksanakan untuk mengejar berbagai ketertinggalan, akan tetapi ketika sudah sampai pada tahap pelaksanaan dan menyangkut anggaran maka pendidikan sudah tidak lagi yang diutamakan dibandingkan dengan mobil dinas, peningkatan kesejahteraan dan lain-lain.