Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut asas Demokrasi.
Pada saat ini hampir setiap tahun diperhelat pemilihan kepala daerah baik
Gubernur, Walikota, Bupati sampai pemilihan Kepala Desa secara serentak. Asas Demokrasi
merupakan salah satu alat untuk memilih kepala daerah yang baik yaitu
mengedepankan prinsip dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Akan tetapi
kemudian yang menjadi persoalan adalah ketika Demokrasi tidak dijalankan sesuai
aturannya, dalam artian banyaknya terjadi Black
Campaign dan Money Politic merupakan
salah satu faktor yang mencoreng pelaksanaan Demokrasi.
Perhelatan pemilihan Kepala Daerah sebentar lagi akan
kita laksanakan. Sangat menarik jika kita mengamati beberapa problem atau
fonemena untuk dikaji yang telah terjadi dalam
ruang lingkup kehidupan sosial masyarakat.
Mulai dari tetangga tidak saling sapa gara-gara perbedaan pilihan, informasi-informasi
tidak benar (Hoaks) yang melemahkan
salah satu pasangan calon mulai terdengar dari masing-masing pendukung, bahkan
tidak jarang yang terjadi adalah hujat menghujat antara pendukung mulai
memanas. Jika keadaan seperti ini yang terus terjadi maka sistem Demokrasi di
negeri ini tidak akan berjalan dengan baik. Ditambah lagi dengan Money politik yang masih saja terus
menghantui dan menjadi momok yang sangat menakutkan keadaan ditengah kehidupan
masyarakat.
Saat ini, semua kalangan baik itu
elemen-elemen masyarakat seperti tokoh pemuda, tokoh masyarakat, akademisi dan
bahkan tokoh agama telah turun gunung untuk ikut andil dalam perhelatan
pemilihan Kepala Daerah. Partisipasi masyarakat yang semakin meningkat tajam
seharusnya mampu dicermati dan disikapi dengan baik oleh elite-elite politik
dan semua kalangan agar mampu memberikan edukasi politik yang mencerahkan.
Dalam era digital ini, media memiliki peranan yang sangat
penting untuk mengajak masyarakat melakasanakan proses Demokrasi yang damai.
Media harus seimbang, netral dalam memberikan informasi kepada masyarakat, agar
masyarakat mengkonsumsi informasi-informasi yang sehat. Disisi lain adalah
kesadaran para elit politiklah yang sangat diharapkan pada saat ini, jangan
sampai menggunakan isu-isu SARA untuk memenangkan kontestasi yang akan
berlangsung.
Untuk para kandidat Kepala Daerah, Team suskses dan para
pendukung mari berkampanye dengan baik, berpolitklah dengan santun agar kita
dapat meresapi makna dari sebuah Demokrasi yang sebenarnya. Kampanye merupakan
salah satu kesempatan untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat, bukan
untuk melakukan kampanye hitam yang melemahkan salah satu pasangan calon, mari
jadikan kampanye ini untuk mendidik dan mengajak masyarakat ke hal-hal positif
agar Demokrasi di Negeri ini dapat berjalan dengan baik. Perlu dicatat dan
diketahui bersama bahwa yang paling berat adalah bukan pada saat kampanye atau
ketika kita mendapatkan kekuasaan, tetapi masyarakat akan melihat ketika anda
duduk menjabat apa yang anda kerjakan selama Periode Kekuasaan.
Panorama indah tercipta karena perbedaan warna,
Harmonisasi musik
tercipta karena perbedaan nada,
Alangkah indahnya perbedaan karena perbedaan merupakan anugrah dari Tuhan yang maha esa.
Adhar Al Anfat
(Direktur Samarata Institute)