Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2019

AGAMA DAN SISTEM KEPERCAYAAN DOU MBOJO (ORANG BIMA)

Masyarakat memiliki cara pandang terhadap kebudayaan, kadang-kadang konsep sistem kepercayaan (beliefs systems), religi (religion) dan iman (faith) dipakai secara bergantian untuk menerangkan seperangkat kewajiban yang harus dijalankan oleh individu atau kelompok dalam setiap masyarakat. Seperti kata Jonathan Glover, sistem kepercayaan adalah satu set kepercayaan yang bersistem dan bagian-bagiannya saling mendukung. Bagian-bagian dari setiap sistem kepercayaan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai religi, filosofis, ideologis, atau kombinasi dari ini. Jonathan Glover mengatakan bahwa kepercayaan merupakan sebagian dari sistem kepercayaan, dan sistem kepercayaan ini sulit untuk benar-benar direvisi. Glover menekankan bahwa kepercayaan yang sudah menjadi sebuah keyakinan itu sulit di ubah. (Alo Liliweri, 109-110: 2014). Perjalanan sejarah kehidupan orang Bima yang telah menjadi milik masyarakat yang berwujud sebagai nilai-nilai kebudayaan, bahwa sejak Ruma Ta Ma Bata Wadu dilantik...

NILAI-NILAI LUHUR YANG TERKANDUNG DALAM FALSAFAH MAJA LABO DAHU

Pada masyarakat Bima terdapat sebuah falsafah atau pandangan hidup yang pada dasarnya diharapkan mampu menjadikan masyarakat Bima memiliki karakter atau pegangan hidup yang sesuai dengan seperti apa yang diinginkan oleh falsafah tersebut. Falsafah itu berbunyi Maja Labo Dahu yang sacara sederhana dapat diartikan malu dan takut, yang menjadikan sebagai tuntutan tingkah laku, perbuatan dalam hubungan sehari-hari masyarakat agar mampu berbuat baik. Nilai-Nilai luhur yang terdapat dalam ajaran Maja Labo Dahu yaitu seperti ajaran tentang ketuhanan, Manusia, Alam serta ajaran-ajaran yang mengatur bagaimana manusia hidup di bumi ini serta bagaimana konsep-konsep kebaikan yang harus dijalankan dalam proses kehidupan. Penciptaan Falsafah hidup atau pandangan dalam masyarakat Bima ini cukup menarik jika dilihat sebagai suatu motifasi bagi semua masyarakat Bima untuk bisa hidup atau mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat. Tetapi pada akhir ini yang menjadi permasalahan...

TEKNIK DAN POLA PERMAINAN MUSIK IRINGAN MPA'A GANTAO

Dalam penyajiannya masyarakat Bima tidak pernah mengenal penotasian terhadap musik yang mereka mainkan. Dalam memainkan musik Mpa’a Gantao terdapat beberapa pola ritme dan melodi yang dimainkan oleh pemain musik Mpa’a Gantao, akan tetapi mengingat belum adanya penulisan notasi musik tradsional secara khusus yang membahas tentang musik tradisional Bima, maka penulis menggunakan metode penulisan teori musik umum karya Sukohardi  (1994: 3-5) sebagai acuan. Not balok atau biasa juga di sebut partitur mempunyai nama dan nilai yang berbeda satu dengan yang lainnya, untuk mempermudah dalam membaca not balok maka perhatikanlah pohon not berikut ini. Nama dan nilai titinada ditunjukan oleh bentuk titinada itu sendiri. Untuk mempermudah mengetahui nilai nada dalam setiap ketukan maka perhatikanlah Titinada yang biasa digunakan berikut ini: a.)     Genda (Gendang) Dalam memainkan Genda (Gendang) musik Mpa’a Gantao ada dua pola yang dimainkan. Adapun beb...

FUNGSI DAN BENTUK PERTUNJUKAN MPA'A GANTAO DALAM UPACARA PERKAWINAN MASYARAKAT BIMA

Gambar group pertunjukan Mpa'a Gantao 1. Fungsi Pertunjukan Pertunjukan Mpa’a Gantao dalam masayarakat  Bima, dipandang sebagai pertunjukan yang mempunyai fungsi sebagai media hiburan dan media simbolis pada saat ini.     a. Fungsi Hiburan Pertunjukan Mpa’a Gantao  pada saat dimainkan oleh pemain musik dan penarinya, dapat mengalihkan perhatian orang-orang yang hadir pada saat itu sehingga yang melihat dan yang mendengarkannya fokus melihat pertunjukan. Pertunjukan Mpa’a Gantao berfungsi sebagai hiburan, dalam hal ini pertunjukan Mpa’a Gantao sebagai hiburan yang bersifat profan artinya pertunjukan tersebut dapat dipertunjukan setiap hari tanpa melanggar hukum adat ataupun kebiasaan masyarakat  Bima seperti penggunaan sebagai hiburan dalam beberapa acara seperti hajatan, sunatan dan karnaval-karnaval lainnya. Gambar salah satu penari Mpa'a Gantao     b. Fungsi Simbolis Pertunjukan Mpa’a Gantao berfungsi sebagai pertand...

RITUAL TAHUNAN UNTUK MEMPERTAHANKAN TRADISI MARITIM “FESTIVAL GUNUNG API SANGIANG ”

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat dikenal dengan poros maritimnya. Lautan luas yang saling membatasi, secara geografis akan menumbuhkan kebudayaan yang berbeda. Dengan luasanya wilayah laut Indonesia atau dikenal juga dengan sebutan Nusantara sangat memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pelayaran dunia, dimana kekayaan laut Nusantara menjadi incaran bagi negara-negara barat dan pentingnya laut nusantara sebagai jalur perdangan internasional menjadikan kita sebagai poros maritim dunia. Sangiang adalah salah satu nama gunung berapi yang berada di Pulau Sumbawa. Pada awal sejarahnya orang sangiang mendiami wilayah pulau sangiang yang berada ditengah lautan luas, tetapi karena letusan dasyat yang terjadi pada Tahun 1985 seluruh warga yang mendiami Pulau tersebut di evakuasi dan menetap diwilayah daratan atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Sangiang Darat. Tepatnya Desa Sangiang berada di Wilayah Timur kabupaten Bima yang terletak di pe...

ALAT MUSIK DAN PROPERTI YANG DIGUNAKAN PADA PERTUNJUKAN MPA'A GANTAO

Adapun alat dan properti yang diguanakan dalam pertunjukkan Mpa'a Gantao : 1. Genda Mbojo (Gendang) Gambar Genda Mbojo (Gendang) Gendang yang dikenal di Bima dengan sebutan Genda atau Genda Mbojo.  Ada dua jenis dalam penyajian Genda Mbojo yaitu Genda Ka’ana (Tabuh Dasar) dan Genda Ka’ina (Tabuh seterusnya). Kedua gendang tersebut memiliki ukuran yang berbeda begitu pula dengan pola permainannya, namun bahan yang digunakan dalam membuat gendang sama. Kayu yang digunakan adalah Haju Nangga (kayu nangka) yang sudah tua. Kulit gendang terbuat dari Huri Mbe’e (kulit kambing). Terlebih dahulu dipilih kulit yang bagus lalu dijemur sampai kering. Untuk jenis kulit bisa juga kulit Sapi dan yang lain tetapi dari kualitas bunyi lebih bagus kulit kambing. 2. Sarone (Serunai) Gambar Sarone (Serunai) Sarone adalah alat tiup yang digunakan untuk mengiringi beberapa kesenian tradisional seperti Tari lenggo, Mpa’a Manca, Mpa’a Gantao dan lain-lain.  Sarone sebuah alat mus...

LATAR BELAKANG MPA'A GANTAO DI MASYARAKAT BIMA

Dalam seni tari Bima, semua jenis tarian rakyat disebut Mpa’a ari mai ba asi (Tari diluar pagar istana). Hal ini berarti bahwa atraksi kesenian ini tumbuh dan berkembang diluar lingkungan istana, yang lazim di sebut tarian rakyat. Meskipun tarian rakyat tumbuh dan berkembang di luar istana, namun sultan melalui para seniman istana tetap mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan tarian rakyat. Dengan demikian mutu tari tetap terpelihara dan terpacu pada nilai, norma agama dan adat yang islami. (M. Hilir Ismail, 2006 : 23). Berbicara tentang latar belakang Mpa’a Gantao sampai sekarang belum ada penjelasan yang bisa dijadikan sebagai pedoman, tetapi dari cerita yang berkembang di masyarakat  Bima. Mpa’a Gantao berasal dari Sulawesi selatan yang namanya Kuntao. Mpa’a Gantao ini dimainkan pada saat islam masuk di tanah Bima. Mula-mula Kuntao atau yang dikenal di masyarakat  Bima Gantao ini dimainkan oleh para pedagang dari Sulawesi untuk mengumpulkan masyarakat agar barang d...

MPA'A GANTAO, SENI PERTUNJUKAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BIMA

Dalam buku Seni Pertunjukan Indonesia tulisan Sal Murgiyanto (1996 : 1). Seni pertunjukan merupakan bagian dari kehidupan suatu masyarakat. Seni pertunjukan hadir ditengah-tengah masyarakat tertentu karena diperlukan oleh masyarakat bersangkutan. Tidak jarang seni pertunjukan berada dalam lingkungan suatu masyarakat untuk kebutuhan upacara tertentu. Upacara sebagai suatu tindakan yang dilakukan menurut adat kebiasaan atau keagamaan untuk menandai kekhidmatan suatu peristiwa memiliki bermacam-macam aturan serta sarana dalam menjalankannya. Diantara sarana yang diperlukan untuk memenuhi upacara dapat berupa seni pertujukan. Seni  adalah merupakan padanan kata Performing arts, yaitu “seni-seni”, seperti tari, drama dan musik yang melibatkan  di depan penonton. Batasan ini pengertian yang baku ternyata adalah orang-orang yang ingin memperlihatkan keterampilannya dan adanya penonton yang bersedia menyaksikan pameran keterampilan tersebut, dan bukan apakah pameran keterampilan ...

KONSEP KEBUDAYAAN DAN KESENIAN

Manusia adalah “homo-pruralis” yang memiliki cipta, rasa, karsa, dan karya, sehingga secara jelas dapat membedakan eksistensinya terhadap mahkluk lain. Manusia memiliki kecenderungan untuk mencari, menemukan, dan mengembangkan pola dasar kehidupannya, dorongan perasaannya, ketajaman pikirannya, serta kemauannya untuk menentukan antar hubungan yang bermakna dari alam lingungannya dengan cara memberikan penilaian, penafsiran dan prediksi terhadap peristiwa dan obyek-obyek yang ia jumpai dan amati. Akibat perjuangan hidup yang demikian, serta ditopang oleh kesanggupannya untuk berpikir, merasakan serta berbuat, maka terciptalah apa yang dinamakan kebudayaan, Setjoatmodjo (1982 : 81). Menurut Setjoatmodjo (1982 : 82) bahwa kebudayaan adalah keseluruhan hasil dan proses dari budi daya manusia yag bersumber pada cipta, rasa dan karsa demi menciptkan tata kehidupan yang bermakna, dinamik, dan berkesinambungan. Hasil dan proses budi daya manusia terwujud sebagai ilmu pengetahuan, teknolog...